Definisi Gigi
Gigi adalah jaringan tubuh yang sangat keras
dibandingkan dengan jaringan yang lainnya. Strukturnya yang berlapis-lapis
mulai dari email yang keras, dentin (tulang gigi) di dalamnya, pulpa yang
berisi pembuluh darah, pembuluh saraf, dan bagian lain yang memperkokoh gigi.
Namun demikian, gigi merupakan jaringan tubuh yang mudah sekali mengalami
kerusakan. Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada sistem pencernaan
dalam tubuh manusia (Irma dan Intan, 2013).
Manusia mempunyai dua macam gigi dalam hidupnya
yaitu gigi susu (gigi sulung) dan gigi tetap (gigi permanen). Gigi susu yaitu
gigi yang tumbuh mulai usia enam bulan yang jumlahnya 20 buah. Gigi susu akan
tanggal dan digantikan oleh gigi permanen. Sedangkan gigi permanen berjumlah 32
buah. (Isro’in, dan Andarmoyo, 2012).
2.
Jenis
dan Fungsi Gigi
Dalam buku Erwana. F.A (2013:11) Gigi dibagi menjadi
empat jenis, yaitu gigi seri, gigi taring, gigi graham kecil, dan gigi graham
besar. Masing-masing jenis gigi memiliki bentuk yang berbeda. Untuk usia dewasa
umumnya memiliki keempat jenis gigi ini, sedangkan untuk anak/gigi susu hanya
memiliki tiga jenis, yaitu gigi seri, gigi taring, dan graham.
1)
Gigi Seri
Istilah
ilmiah untuk gigi seri adalah gigi insisif, jumlahnya empat di atas dan empat
di bawah. Dinamakan gigi seri karena gigi ini yang langsung terlihat sama,
sepasang (seri), dan berdampingan. Gigi seri terletak pada bagian depan rahang
dan merupakan gigi yang langsung terlihat saat pertama kali seseorang tersenyum
atau berbicara (Erwana, 2013:12).
2)
Gigi Taring
Gigi
taring memiliki istilah ilmiah kaninus. Jumlahnya ada empat, masing-masing satu
di sebelah kanan atas, satu di sebelah kiri atas, satu di sebelah kanan bawah,
dan satu di sebelah kiri bawah. Gigi ini adalah gigi yang terakhir tumbuh di
rongga mulut, sehingga sering mengalami kekurangan tempat. Posisinya lebih
menonjol dibandingkan gigi yang lain. Secara awam, keadaan ini dikenal dengan
istilah gigi ginsul atau gingsul, tapi di kedokteran gigi, posisi ini disebut
ektopik atau menonjol (Erwana, 2012:12).
3)
Gigi Geraham Kecil
Gigi
ini diistilahkan dengan premolar. Jumlahnya ada empat di bagian rahang/mulut
atas, yaitu dua di sebelah kanan atas dan dua di bagian kiri bawah. Lalu ada
empat lagi di bagian rahang/mulut bawah, yaitu dua di bagian kanan bawah dan
dua di bagian kiri bawah. Pre artinya sebelum atau mendahului. Jadi premolar
berarti „mendahului molar‟. Hal ini karena letaknya di barisan gigi-gigi
sebelum gigi molar (geraham). Bentuknya menyerupai gigi taring, tetapi memiliki
bukit yang tajam di kedua sisi, bukan satu seperti taring. Penghubung dua sisi
tajam membentuk dataran yang disebut dataran kunyah. Ini adalah jenis gigi yang
hanya terdapat dalam periode gigi tetap. Pada periode gigi susu tidak ditemukan
gigi geraham kecil, meskipun gigi geraham kecil tetap adalah gigi yang
menggantikan gigi geraham susu dalam 9 proses tumbuh kembang gigi. Gigi
premolar atas berbeda dengan yang bawah. Gigi premolar bawah lebih gemuk
dibanding gigi premolar atas dan bukit yang satu lebih menonjol dari bukit yang
lain (Erwana, 2013:13).
4)
Gigi Geraham Besar
Gigi
ini memiliki istilah ilmiah molar. Jumlahnya enam di rahang/mulut atas, yaitu
tiga di seblah kiri atas dan tiga di sebelah kanan atas; serta enam di
rahang/mulut bawah, yaitu tiga di sebelah kiri bawah dan tiga di sebelah kanan
bawah. Gigi ini adalah gigi dengan ukuran terbesar dari seluruh gigi yang ada.
Seperti premolar, ada beberapa perbedaan antara molar atau gigi geraham, atas
dengan bawah. Pada geraham atas, akar gigi berjumlah rata-rata tiga; tetapi
pada geraham bawah, gigi ini memiliki akar rata-rata dua. Gigi geraham atas
memiliki lima bukit/bagian menonjol (bonjol), sedangkan gigi geraham bawah
hanya memiliki empat bukit/bagian menonjol (bonjol). Gigi ini masing-masing ada
tiga di kanan atas, kiri atas, kanan bawah, dan kiri bawah, jadi jumlah
totalnya adalah duabelas, selisih jumlah gigi susu duapuluh (20) dan gigi tetap
tiga puluh dua(32) (Erwana, 2013:14).
Setiap
jenis gigi memiliki fungsi yang berbeda karena tiap jenisnya memiliki bentuk
yang berbeda satu dan yang lain. Selain itu juga di pengaruhi lokasnya di dalam
rongga mulut. Berikut ini adalah beberapa fungsi gigi diantaranya :
b.
Pengunyahan
Gigi memiliki peran
pentig untuk menghaluskan makanan agar lebih mudah ditelan serta meringkankan
kerja proses pengunyahan didalam rongga mulut maka makanan yang ada di proses
menjadi lebih halus dan mempermudah proses penelanan. Proses pengunyahan
dipengaruhi oleh keseimbangan posisi antara rahang atas dan rahang bawah,
apabila tidak seimbang maka akan menggangu proses pengunyahan sehingga gigi
tidak dapat bekerja secara maksimal. (Erwana, 2013:7).
c.
Berbicara
Gigi sangat diperlukan
untuk mengeluarkan bunyi ataupun huruf-huruf tertentu seperi huruf T,V,D,S dan
S. Tanpa gigi maka maka akan kesulitan dalam berbicara alias ngomong dan tidak
akan terdengar sempurna. (Erwana, 2013:7).
d.
Estetika
Gigi dan rahang dapat
mempengarhui senyum seseorang, dengan adanya gigi yang rapid an bersih maka
senyum ssesorang akan terlihat lebih menarik dibandingkan dengan seseorang yang
memiliki gigi yang tidak beraturan. Selain itu bentuk rahang juga akan
mempengaruhi bentuk wajah seseorang. (Erwana, 2013:7).
3.
Anatomi
Gigi
Dalam
buku panduan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut (Kemenkes, 2012)
bagian-bagian gigi terdiri dari sebagai berikut:
1) Email
Adalah bagian terluar dari gigi. Gunanya melindungi bagian-bagian dalam gigi
dari rangsangan panas dan dingin. Email merupakan jaringan terkeras dari
seluruh tubuh kita.
2) Dentin
Adalah bagian dalam sesudah email yang berwarna lebih kuning dari email. Disini
terdapat ujung-ujung syaraf yang berasal dari pulpa.
3) Pulpa
Adalah tempat syaraf-syaraf, pembuluh darah dan pembuluh getah bening dari gigi
yang memberi kehidupan pada gigi.
4) Tulang
rahang Adalah tempat tertanamnya akar gigi, disebut tulang alveolar.
5) Cementum Adalah bagian yang melapisi seluruh permukaan akar gigi.
6) Jaringan periodontal ( serat selubung akar gigi ) Adalah serabut-serabut yang menyelubungi akar gigi yang melekat pada cementum dan alveolar. Gunanya untuk menahan tekanan agar tidak langsung mengenai tulang.
Berikut
ini adalah gambaran struktur gigi dan jaringan sekitarnya:
Gambar
2.1 Struktur Gigi
4.
Macam
penyakit gigi
Berdasarkan
Agustiana (2006), Macam-macam penyakit gigi terbagi menjadi tiga yaitu :
a) Gigi
Berlubang (Karies Gigi)
Karies
atau gigi berlubang adalah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat
suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar
yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. Penyebab penyakit gigi
ini diakibatkan karena adanya kuman.
Martariwansyah
(2008) menyatakan bahwa karies gigi terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Karies superfisial, yaitu gigi berlubang
yang hanya mengenai lapisan gigi terluar.
2. Karies media, yaitu gigi berlubang yang
sudah mengenai dentin.
3. Karies profunda, yaitu gigi berlubang
yang sudah mengenai jaringan pulpa.
b) Gingtivitis
(Peradangan Gusi) radang gusi terjadi akibat adanya plak dan bakteri.
c) Penyakit
Periodental (jaringan pendukung gigi)
5.
Penyebab
kerusakan Gigi
Makanan yang dikonsumsi anak akan mempengaruhi
kesehatan gigi. Terlalu banyak karbohidrat, baik gula misalnya, kue , permen,
susu , makanan dan minuman manis lainnya maupun tepungtepungan misalnya keripik
kentang atau singkong dapat mengakibatkan pengeroposan gigi. Seberapa lama
karbohidrat menempel pada gigi adalah penyebab utama pembusukan gigi, permen
coklat dan makan yang manis adalah makanan yang paling sering mengancam kerusakan gigi. Sebagian
besar permen uang beredar saat ini adalah permen yang mengandung gula. Jika
dikonsumsi dengan cara tidak tepat maka dapat memberi kesempatan bagi bakteri
mulut untuk merusak gigi. Mekanismenya adalah permen yang di konsumsi oleh
anak-anak tersebut mengandung gula yang nantinya “memberi makanan” bagi bakteri
untuk berkembangan merusak gigi. Tetapi tidak ada makanan yang perlu dijauhi
untuk mendapatkan gigi dan mulut yang sehat. Semua itu kembali pada proses dan
waktu, yang menjadi masalah dalam hal ini adalah sisasisa makanan yang masih
menempel pada gigi. Memasuki usia sekolah, resiko anak mengalami sakit gigi
makin tinggi. Banyaknya jajanan di sekolah, dengan jenis makanan dan minuman
yang manis, mengancam kesehatan gigi anak.
6.
Pemeliharaan
Kesehatan gigi dan mulut
a. Biasakan
menyikat gigi pagi setelah makan dan sebelum tidur.
b. Kurangi
makanan manis dan lengket.
c. Mengkonsumsi
sayuran dan buah-buahan yang berserat dan berair.
d. Cara
menyikat gigi yang benar .
e. Gunakan pasta gigi yang mengandung Flouride.
f. Periksa gigi ke dokter gigi minimal 6
bulan sekali.
Sumber
·
Erwana F.A. 2013. Seputar Kesehatan Gigi
dan Mulut. Yogyakarta: Rapha Publishing
· Irma, I.Z dan Intan S.A., 2013, Penyakit
gigi, Mulut, dan THT, 1st ed., Yogyakarta : Nuha Medika, h. 10-5
·
Isro’in, L & Andarmoyo, S. (2012),
Personal Hygiene Konsep, Proses Dan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan: Graha
Ilmu.
·
Kementrian Kesehatan RI. Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar